Rabu, 09 Juli 2008

ANTARA PEMBELA ISLAM & PEMBELA KAFIR (BAG 1)



Sekarang ini umat Islam di Indonesia tengah dilanda invasi (serangan) pemikiran yang amat dahsyat, serangan ini dipelopori oleh Negara-negara barat, bahkan serangan ini bukan hanya bersifat intelektual, tapi bersifat pendangkalan aqidah umat Islam dan menjauhkan umat dari Islamnya sendiri melalui propaganda jahat mereka. Mereka menampilkan Islam dalam bentuknya yang kerdil dan menakutkan, dengan menciptakan pemikira-pemikiran palsu atas ide-ide Islam. Sehingga antara Islam yang sebenarnya dengan apa yang mereka presepsikan sebagai Islam sangatlah jauh perbedaanya,

Mereka mengatakan, Islam agama yang menentang gagasan-gagasan pembaruan untuk membangun peradaban dunia sesuai zaman modern. Atau Islam agama individu tidak berkaitan dengan urusan politik dan pemerintahan. Versi Islam yang menyimpang ini mereka populerkan untuk menutupi ajaran Islam yang asli. Tujuan mereka jelas, untuk mencegah usaha kaum muslimin membangun diri mereka dengan pemerintahan yang menjamin kebahagiaan dan memberikan kehidupan yang layak bagi mereka sebagai manusia.

Salah paham Islam yang dipropagandakan secara keji ini, sayangnya justru memberi pengaruh dan berhasil memprovokasi tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan kaum muslimin. Dengan menawarkan limpahan bantuan finansial, Amerika menjaring partisipasi tokoh tertentu yang terbuai dengan kekuatan barat, sebagian kaum terpelajar atu elite pimpinan ormas Islam menelan propaganda ini tanpa sikap kritis, bahkan kemudian ada diantara mereka yang bersedia menjadi antek-antek amerika dan menjadi agen imperialisme .

Apa yang terjadi kemudian? peran yang seharusnya dimainkan oleh orang-orang kafir, kini malah digantikan oleh agen-agen mereka dari kalangan muslimin. Agen utama dari komunitas ini di Indonesia adalah Jaringan Islam Liberal Utan Kayu Jakarta, atau sering disebut (JIL) dalam bahasa umat Islam disebut (Jaringan Iblis La’natullah). Pemahaman Islam berdasarkan prinsip-prinsip barat mempunyai target-target tertentu, sebagaimana dipublikasikan oleh JIL. Bahwa misi Islam Liberal adalah untuk menghadapi lajunya perkembangan pemikiran Islam fundamentalis dan sejenisnya. JIL lebih memilih bersahabat dengan Yahudi dan Nasrani daripada saudara muslimnya. dan yang lebih berbahanya lagi, mereka menolak segala macam usaha untuk diterapkanya syari’at Islam. Ulil Absar Abdalla sebagai koodinator aliran sesat ini, pernah dinyatakan halal darahnya oleh ketua Forum Ummat Islam (FUI, karena telah banyak mengeluarkan pemikiran-pemikiran nyeleneh tentang Islam, diantaranya mengkritisi al qur’an.

Partisipasi tokoh-tokoh Islam dalam menolak formalisasi syari’at Islam telah membawa dampak buruk bagi upaya penegakkan syari’at Islam. Mereka tidak saja memposisikan syari’at Islam sebagai ancaman bagi umat lain, tetapi juga meletakannya pada posisi terdakwa, bahkan biang keladi kemunduran dan menjamin konflik antar warga. Hal ini disadari atau tidak, ikut mensukseskan sekenario global yang disusun orang-orang kafir dengan mengatasnamakan demokrasi, hak asasi dan toleransi. Penolakan terhadap berlakunya syari’ah Islam berdampak multikompleks, terutama bagi perbaikan Indonesia ke depan. Kerusakan moral kian sulit dihentikan, kebejatan merajalela, aliran sesat bermunculan, penodaan agama dimana-mana, dan yang terpenting dari semua itu, orang-orang kafir semakin berani melecehkan ajaran Islam dan meminggirkanya dari area politik dan pemerintahan. Akan tetapi yang paling tragis dan patut disesalkan ; “sekiranya Islam dimusuhi dan dicaci, dihina dan dilecehkan, mengapa harus tokoh-tokoh Islam sendiri yang melakukanya?”

Ternyata faham libelarisme ini sudah masuk ke sektor pemerintahan, terbukti dalam menangani aliran sesat ahmadiyah, pemerintah yang memble dalam menindak tegas ahmadiyah membuat umat Islam kecewa dan mengambil tindakan tegas sendiri. Disatu sisi kita tidak ingin main hukum sendiri, tapi disisi lain pemerintah seperti banci untuk mengatasi aliran sesat di Indonesia.

Insiden dimonas 1 juni yang menggegerkan Presiden antara Front Pembela Islam (FPI) dan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinanan (AKKBB) harus dilihat akar permasalahannya, jangan melihat klimaks dari insiden tersebut. Secara kasat mata yang kita lihat di media masa yang tidak fair dan memihak itu, kita dijadikan sinis dan akan menyudutkan FPI dan perjuangan umat Islam.

Akar permasalahan adalah ahmadiyah

TERSAMBUNG (1/2)


10 Persen Pesantren di Indonesia Terserang “Virus” Sepilis


imagePimpinan PP Darun Najah , Jakarta mengatakan, 10 persen pondok pesantren di Indonesia sudah “tercemar” virus Sekularime, Pluralisme dan Liberalisme (Sepilis)

Di tengah derasnya arus persoalan yang menyerang umat Islam saat ini, pesantren mesti menjadi benteng pertahanan umat Islam. Hal itu disampaikan KH Mahrus Amin , pimpinan PP Darun Najah, Jakarta

Pernyataan ini disampaikan di depan sekitar 200 orang ulama dan pimpinan berbagai ormas Islam berkumpul di Pondok Pesantren Daarun Najah, Jakarta, beberapa saat lalu. Pertemuan para Ulama, Habaib, dan Tokoh se-Indonesia yang digelar oleh Forum Umat Islam (FUI).

Menurutnya, umat Islam-lah yang harus menjadi pembela negara dari serangan penjajahan neo-liberalisme yang saat ini tengah berlangsung. “Umat Islam harus menjadi pembela negara dari serangan penjajahan asing, sebagai bentengnya adalah pondok pesantrren,” ujar Kiai Mahrus.

Hal senada juga disampaikan oleh KH Kholil Ridwan, pimpinan Pondok Pesantren Husnayain, Jakarta. Menurutnya, untuk bisa mewujudkan hal itu setiap pesantren harus lebih serius memposisikan dirinya sebagai lembaga kaderisasi pencetak ulama yang memimpin umat.

“Jangan hanya jadi ulama yang sekedar jadi tukang baca doa, dan selama hidup menjadi ulama yang hanya menjual ayat,” ujar Kiai Kholil, yang juga menjabat sebagai ketua Badan Kerja Sama Pondok Pesantren se-Indonesia.

Sayangnya, menurut kiai yang juga menjabat salah satu ketua MUI ini, banyak pengelola pesantren yang tak menyadari akan perannya itu. “Mereka lebih asyik memikirkan bagaimana agar pesantrennya menjadi besar dan megah,” keluhnya.

Seperti apakah pesantren yang mampu melahirkan kader ulama pemimpin umat? Kholil mengandaikan seperti pesantren zaman Rasulullah di rumah Arqam bin Arqam yang mampu melahirkan khulafaurrasyidin.

Selain itu, Kiai Kholil juga menyampaikan adanya pesantren yang sudah disusupi “virus” oleh virus Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme (Sepilis). “Kalau sudah kesusupan virus seperti ini, bagaimana mungkin akan menjadi benteng umat Islam,” sergahnya.

Indikasi yang bisa diamati oleh Kiai Kholil, misalnya ada pimpinan salah satu pesantren di Bandung yang menyatakan bahwa paham Sepilis itu tidak haram. “Padahal MUI sudah menyatakan kalau Sepilis itu haram,”jelas Kholil.

Tak hanya itu, ia mengatakan saat ini ada majalah bernama Al-Washatiyah yang beredar di pesantren-pesantren. Menurutnya, majalah ini banyak memuat artikel-artikel yang membawa misi Sepilis. Selain itu, tambah Kiai Kholil, majalah itu juga seringkali mengadakan penataran pluralisme yang ditujukan bagi guru-guru muda di pesantren.

Seberapa banyakkah pesantren yang sudah disusupi virus itu. “Kalau kita mau sweeping, mungkin sekitar 10 persen pesantren di Indonesia terserang virus sepilis,” katanya tegas.[Ahmad/www.hidayatullah.com]

RIWAYAT HIDUP


imageNama : KH. Drs. Mahrus Amin
T T L : Cirebon, 14 Februari 1940
Nama Bapak : Casim Jasim Ahmad Amin
Nama Ibu : Hj. Jamilah binti H. Muharom
Alamat asal : Ds. Kallimukti (Kalibuntu) Pabedilan (Ciledug) Cirebon
Alamat sekarang : Jl. Pesanggrahan 86 Ulujami Jakarta Selatan.

Pendidikan :
1. Sekolah Rakyat Islam Losari Brebes (6 tahun), 1954
2. KMI Gontor (6 tahun), 1954/ 1961
3. IAIN Jakarta Fak. Ushuluddin Jur. Ilmu Dakwah, 1962 – 1972

Pengalaman Kerja :
1. Merintis dan memimpin Darunnajah Petukangan Jakarta Selatan, 1962 – 1972
2. Merintis dan memimpin Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami, 1961 – sekarang.
3. Mendirikan Darunnajah Group, 1980.
4. Pendiri dan Ketua I Yayasan Qolbun Salim Jakarta.
5. Anggota Dewan Penasehat Majlis Ulama DKI Jakarta.
6. Ketua I DPP Forum Islamic Center Indonesia.

( diambil dari swaramuslim )


PESANTREN DARUNNAJAH
http://www.darunnajah.com