Rabu, 27 Agustus 2008

MEMBONGKAR KEDOK SEPILIS

ﺑﺴﻡ ﺍﷲ ﺍﻟﺮ ﺤﻤﻦ ﺍﻟﺮ ﺤﻴﻡ

MEMBONGKAR KEDOK SEPILIS

Amanat AI-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab

"Waspadalah terhadap MAFIA SEPILIS yang menipu umat dengan segudang Gelar Akademis, memakai Jas Cendekiawan dan Dasi Ilmuwan melalui Performa Modernis serta Diplomasi Intelektual, untuk melakukan MANIPULASI HUJJAH dan KORUPSI DALIL, atas nama maslahat, pembaharuan, persamaan, persatuan, kemanusiaan, kebebasan, keadilan dan HAM ! Mereka adalah Perusak Aqidah, Penghancur Akhlaq, Pemerkosa Syari'at dan Penoda Agama.”

APA & BAGAIMANA SEPILIS ITU ?

"SEPILIS" adalah singkatan dari SEKULARISME, PLURALISME dan LIBERALISME.

  1. SEKULARISME ialah suatu isme (aliran pemikiran / pemahaman) yang mempercayai dan meyakini serta "mengimani" bahwa agama harus dipisah dari negara, sehingga dalam mengelola negara tidak boleh membawa simbol / atribut agama apalagi ajaran agama. Dalam prakteknya, SEKULARISME telah menjadi suatu IDEOLOGI yang ANTI AGAMA, bahkan MEMUSUHI AGAMA.

  2. PLURALISME ialah suatu isme (aliran pemikiran / pemahaman) yang mempercayai dan meyakini serta “mengimani” bahwa semua agama SAMA dan BENAR, sehingga SIAPA PUN - termasuk Nabi dan Rasul sekali pun - TIDAK BERHAK mengklaim ajaran agamanya yang paling benar. Dalam prakteknya, PLURALISME telah menjadi suatu IDEOLOGI LINTAS AGAMA yang mencampur- adukkan ajaran semua agama.

  3. LIBERALISME ialah suatu isme (aliran pemikiran / pemahaman) yang mempercayai dan meyakini serta "mengimani" banwa nash AI-Qur'an dan As-Sunnah harus tunduk kepada AKAL dan bahwasanya manusia memiliki KEBEBASAN MUTLAK. sehingga SIAPA PUN - termasuk Tuhan sekali pun - TIDAK BERHAK untuk mewajibkan / mengharamkan sesuatu atas manusia Karena WAJIB / HARAM adalah pemasungan kebebasan dan pemerkosaan HAM. Dalam prakteknya, LIBERALISME telah menjadi suatu IDEOLOGI yang MEMBOLEHKAN berbagai kemunkaran, seperti pornografi / pornoaksi, perzinahan, homosex, lesbian, pelacuran. pemurtadan, aliran sesat dan penistaan agama.

FATWA MUI No. 7 Tahun 2005

Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme Agama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, dan hukumnya HARAM.

CATATAN RENTING

PLURALISME tidak sama dengan PLURALITAS

Islam menolak PLURALISME karena merupakan IDEOLOGI PENCAMPUR-ADUKKAN AQIDAH. Tapi Islam menerima PLURALITAS karena merupakan SUNNATULLAH sebagai Dinamika Kehidupan yang menghargai keragaman kemajemukan dan kebhinekaan.

Karenanya, umat Islam bisa hidup berdampingan dengan umat beragama lain secara damai penuh toleran, saling menghargai dan menghormati. Tiap umat beragama bebas meyakini kebenaran agamanya masing-masing. dan bebas untuk tidak menerima kebenaran agama lain, namun tidak boleh menistakannya. Mereka tidak boleh dipaksa untuk membenarkan agama lain sebagaimana yang dilakukan KAUM SEPILIS.

Intinya, Islam sangat menghargai KEBEBASAN BERAGAMA, tapi menolak PENCAMPUR-ADUKAN AGAMA dan PENODAAN AGAMA.

BUKTI KESESATAN SEPILIS

  1. Buku FIQIH LINTAS AGAMA karya Tim Penulis PARAMADINA yang terdiri dari Prof DR. Nurcholish Majid (Pendiri Paramadina), Prof. DR. Komaruddin Hidayat (RektorUIN Jakarta), DR. Kautsar Azhari Noer (Dosen UIN Jakarta), DR. Zainun Kamal (Dosen UtN Jakarta). KH, Masdar F. Mas'udi (Ketua PBNU), Zuhain Misrawi, Lc (Kader Muda NU dan anggota Baitul Muslimin Indonesia–PDIP), Budhy Munawar Rachman (Dir. Program Paramadina), Ahmad Gaus AF (Dir. Publikasi Liberal for All Foundation - USA), dan sebagai Editor; Mun'im A. Sirry, MA (Peneliti Paramadina). Diterbitkan oleh Yayasan Waqaf Paramadina & The Asian Foundation, tahun 2004. ISI BUKU :

    1. Menghina FIQIH sebagai belenggu kehidupan dan memfitnahnya sebagai ajaran yang mendiskreditkan agama lain, bahkan sebagai penyebar kebencian dan kecurigaan terhadap agama Islam. (Kata Pengantar hal. ix dan Mukadimah hal. 2).

    2. Mengnina periode dan generasi AS-SALAF ASH-SHOLIH sebagai penyebab kebekuan pemahaman, dan memfitnah IMAM SYAFI'I sebagai penyebab tidak berkembangnya pemikiran Islam lebih dua belas abad. (Mukadimah hal 4- 5).

    3. Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Madinah DISKRIMINATIF, EKSKLUSIF dan FUNDAMENTALISTIK. (hal. 142).

    4. Umat beragama apa pun tidak kafir, karena semua agama sama dan benar. sehingga tidak boleh ada yang mengklaim bahwa agarnanya yang paling benar. (hal 133, 167, 206 - 207).

    5. Atas Dasar HIKMAH dan KEMASLAHATAN persaudaraan, persahabatan, kedamaian, kerukunan, solidaritas, persatuan dan kehangatan pergaulan antar umat beragama, maka :

      1. BOLEH mengucapkan SALAM kepada NON MUSLIM, bahkan WAJIB menjawab salam mereka. (hal. 72. 77 - 76).

      2. BOLEH mengucapkan SELAMAT NATAL alau Selamat Hari Besar Agama apa pun, bahkan BOLEH ikut merayakannya (hal.84-85).

      3. BOLEH MENDO'AKAN dan MINTA DO'A dari NON MUSLIM, termasuk DO'A BERSAMA, bahkan semua itu DIANJURKAN. (hal. 102 -103, 107).

      4. BOLEH MASUK MASJID mana saja dan kapan saja bagi NON MUSLIM, termasuk MASJIDIL HARAM dan MASJID NABAWI. (hal. 110 & 118).

      5. Hukum JIZYAH melecehkan NON MUSLIM, maka harus DINASAKH. (hal.151- 152).

      6. BOLEH Kawin Beda Agama dan HARUS ada Waris Beda Agama (hal. 164 & 167).

  2. Buku LOBANG HITAM AGAMA karya Sumanto AI-Qurtuby (alumnus IAIN Semarang) dengan Pengantar : Ulil Abshar Abdalla (Kader Muda NU, Pendiri JIL dan Dir. Freedom Institute), dan di-endos cover yang penuh pujian oleh : Gus Dur (Mantan Ketua PBNU & Mantan Presiden RI), DR. Moeslim Abdurrahman (Cendikiawan Muhammadiyah), Anif Sirsaeba Alafsana (Pengasuh Pesantren Karya Basmala Indonesia), Ahmad Tohari (Budayawan), dan Trisno S. Sutanto (Pengamat Sosial dan Keagamaan). Diterbitkan oleh Ilham Institute dan Rumah Kata, tahun 2005.

    ISI BUKU :

    1. PENISTAAN TERHADAP AGAMA :

      Agama bukan produk Tuhan (hal. 31).

      Agama adalah penjajah budaya dan pemasung intelektual (hal. 55 & 58).

      Agama mematikan akal dan nalar (hal. 59).

      Agama sumber konflik dan pembawa bencana (hal 83 & 37).

      Islam adalah strategi budaya Muhammad dan merupakan sinkretik, serta campuran budaya : Judaisme, Kristianisme dan Arabisme (hal 216. 217 dan 225).

      Penulisan bahasa arab adalah Arabisme (hal. 22S)

    2. PENISTAAN TERHADAP AL-QUR'AN :

      Kemaslahatan lebih diutamakan daripada ayat-ayat Tuhan (hal. 31).

      Umar ikut menciptakan Al-Qur'an (hal. 32).

      Teks Al-Qur'an tidak autentik (hal. 34 & 37).

      Nabi dan para sahabat adalah para pencipta Al-Qur'an (hal. 43).

      Al-Qur'an angker dan perangkap bangsa Quraisy, serta dibuat oleh manusia dan bukan kitab suci (hal. 64 - 65)

      Al-Qur'an membelenggu kebebasan dan rnenciptakan tragedi kemanusiaan (hal. 117).

      Muhammad, Islam dan Al-Qur'an tidak terlepas dari distorsi / penyimpangan (hal. 126).

      Kandungan Al-Qur'an kontroversi (hal. 142).

      Al-Qur'an saja bermasalah, apalagi Kitab Kuning (hal. 146).

    3. PENISTAAN TERHADAP NABI, SHAHABAT & ULAMA :

      Utsman pelaku nepotisme dan keliru membuat mushaf Al-Qur'an (hal.39).

      Nabi dan para Tokoh Non Muslim seperti : Gandhi, Luther, Bunda Terresa & Romo Mangun bersama-sama menunggu di Surga (hal. 45).

      Kisah Heroik Para Nabi dan Mu'jizatnya hanya dongeng seperti : Sinetron "Saras 008” atau kisah heroik James Bond (hal. 58).

      Nalar Politik Tirani dibentuk oleh Khulafa' Rasyidin (hal 124).

      Para sahabat Nabi telah memperagakan Politik Islam dengan sangat sempuma mengerikannya (hal. 134).

      Imam AI-Mawardi mengkhianati hak-hak rakyat dan seorang Rasis / Arabisme (hal150 & 155).

      Doktrin Politik Sunni ambigu dan out of date / kadaluarsa (hal 167).

      Al-'Asy'ari dan Al-Ma'turidi menjalin persekongkolan politik (hal. 171).

      Ahlus Sunnah wal Jama'ah (ASWAJA) adalah sekte yang telah memanipulasi teks-teks keagamaan (hal. 229).

    4. PENISTAAN TERHADAP SYARI'AT ISLAM :

      Syari'at Islam menciptakan gerombolan mafia dan anjing-anjing penjilat kekuasaan (hal. 70).

      Syari'at Islam diskriminatif terhadap perempuan dan non muslim (hal.131-132).

      Formalisasi Syari'at Islam bukan hanya Utopis, tapi juga Tirani (hal. 134).

  3. PERNYATAAN 10 BESAR TOKOH SEPILIS INDONESIA:

    1. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur); Mantan Ketua Umum PBNU.

      "AI-Qur'an adalah Kitab Suci paling porno di dunia", dilontarkan dalam dialog interaktif di Radio 68H - Utan Kayu, Jakarta, bersama M. Guntur Romli, wartawan Tempo, pada Senin 17 April 2006.

    2. Prof DR. Ahmad Syafi'i Ma'arif : Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah :

      Di tahun 2007 membuat tulisan tentang kesamaan umat Islam, Nasrani dan Yahudi di mata Allah. (Majalah MADINA No.06/Tahun I, Juni 2008, hal. 9).

    3. Prof. DR. Dawam Rahardjo : Mantan Pengurus PP Muhammadiyah

      1. "Kalau Islam tidak bisa dikontrol oleh negara sebaiknya Islam dilarang saja di Indonesia", dilontarkan dalam Kolokium International Center Islam and Pluralism (ICIP) pada Selasa, 11 Oktober 2005 di Jakarta, dikutip http://www.christianpost.co.id.

      2. "Pindah Agama tidak Murtad!" dilontarkan dalam Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia pada Rabu, 25 Januari 2006 di Pekanbaru-Riau, dikutip Suara Pembaruan.

    4. Prof. DR. Nasaruddin Umar, MA : Dirjen Bimas Islam Depag RI dan Dosen UIN Jakarta

      "Semua Kitab Suci bias gender" (maksud bias gender ialah tidak adil dalam soal jenis kelamin, khususnya diskriminatif terhadap wanita). Wawancara yang dimuat dalarn situs JIL. (50 Tokoh Islam Liberal Indonesia, Budi Handrianto, hal. 157).

    5. Prof. DR. Musdah Mulia. MA : Ahli Peneliti di Depag Rl dan Dosen UIN Jakarta

      1. "Tidak ada perbedaan antara Lesbian dan tidak Lesbian. Dalam pandangan Allah, orang-orang dihargai didasarkan pada keimanan mereka". dilontarkan dalam Dialog Publik di Jakarta pada 27 Maret 2008. (Suara Islam edisi 42, 18 April - 1 Mei 2008, hal. 12).

      2. Di tahun 2004 menjadi Kordinator Tim Pengurus Utamaan Gender (PUG) - Depag RI, yang menerbitkan Counter Legal Draft - Kompilasi Hukum Islam (CLD - KHI) yang berisi, antara lain : Poligami tidak sah, Kawin Beda Agama sah, Laki-laki terkena 'iddah 130 hari. Waris anak laki dan perempuan sama. (50 Tokoh Islam Liberal Indonesia Budi Handrianto, hal. 237 - 241).

    6. Prof. DR. M. Amin Abdullah Mantan Rektor UIN Yogyakarta.

      "Tafsir-tafsir klasik AI-Qur'an tidak lagi memberi makna dan fungsi yang jelas dalam kehidupan umat Islam." (Pengantar untuk buku Hermeneutika Pembebasan, karya llham B. Saenong, terbitan Teraju - Jakarta, tahun 2002).

    7. Prof. DR.Abdul Munir Mulkhan : Mantan Pengurus Muhammadiyah.

      "Jika semua agama memang benar sendiri, penting diyakini bahwa surga Tuhan yang satu itu sendiri, terdiri banyak pintu dan kamar Tiap pintu adalah jalan pemeiuk tiap Agama memasuki kamar surganya." (dari bukunya : Ajaran dan Jalan Kematian Syekh Siti Jenar. Kreasi Wacana. Yogyakarta, tahun 2002, hal. 44).

    8. DR M Luthfi Asy-Syaukani : Dosen di Universitas Paramadina

      1. "Pada gilirannya, perangkat dan konsep-konsep Agama seperti Kitab Suci, Nabi, Malaikat, dan lain-lain tak terlalu penting lagi.” (Kompas. 3 September 2005).

      2. Dalam Dialog antara Luthfi Syaukani - Adnin Armas, MA di Mailing List (milis) Islam Liberal, tanggal 10 Mei 2001, Luthfi menyatakan bahwa buku-buku karya kaum Orientalis atau Liberal seperti : AAA. Fyzee, M. Watt, H.A.R. Gibb, Denny, Laroui, Nashr Hamid Abu Zayd, An- Na'im, Fatima Mernissi, dan lain-lain, lebih disukai dari pada kitab- kitab Para Ulama Salaf seperti : Syafi’i, Bukhori, Ghazali, dan lain- lain, yang dinilainya sebagai buku-buku biasa yang membosankan. (Pengaruh Kristen-Orientalis terhadap Islam, GIP. Jakarta, tahun 2003, hal. 36-37).

    9. Ulil Abshar Abdalla, MA : Kader Muda NU dan Pendiri JIL
      1. "Menurut saya, tidak ada yang disebut Hukum Tuhan dalam pengertian seperti yang dipahami orang Islam. Misalnya Hukum Tuhan tentang pencurian, jual-beli, pernikahan, pemerintahan dan lain-lain." (Kompas, 18 November 2002)

      2. "Rasul Muhammad adalah Tokoh Historis yang harus dikaji dengan kritis (sehingga tidak hanya menjadi mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang aspek-aspek beliau sebagai manusia yang juga banyak kekurangannya)." (Kompas, 18 November 2002).

      3. "Negara Sekuler lebih unggul daripada Negara Islam ala fundamentalis, sebab Negara Sekuler bisa menampung energi kesalehan dan energi kemaksiatan sekaligus." (Tempo edisi 19-25 November 2002).

      4. “Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi Islam bukan yang paling benar.” (Gatra, 21 Desember 2002)

      5. "Dari segi substansi saya tidak menyesali tulisan saya." (Gatra, 21 Desember 2002).

    10. Goenawan Mohamad Wartawan Tempo.

      Tokoh SEPILIS yang RASIS dan FASIS serta berhaluan SOSIALIS, pernah MEMBELA SALMAN RUSHDI dengan alasan kebebasan mencipta, dan MEMBELA AHMADIYAH dengan alasan kebebasan beragama, serta MENOLAK RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI (RUU APP) lewat tulisannya yang berjudul: RUU Porno : Arab atau Indonesia ? Dia menyimpulkan bahwa RUU APP adalah ARABISASI (Koran Tempo 8 Maret 2006)

ALLAH SWT DAN RASULULLAH SAW TELAH DINISTAKAN

AGAMA ISLAM DAN AL-QUR’AN TELAH DILECEHKAN

PARA NABI, SHAHABAT & ULAMA SALAF TELAH DIHINAKAN

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN ?